GALAKKAN MODERASI BERAGAMA,  PASCASARJANA UHN IGB SUGRIWA PENGABDIAN MASYARAKAT DI TORAJA

GALAKKAN MODERASI BERAGAMA,  PASCASARJANA UHN IGB SUGRIWA PENGABDIAN MASYARAKAT DI TORAJA

TORAJA, UHN SUGRIWA-Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh Pascasarjana UHN IGB Sugriwa Denpasar 14 s/d 17 Nopember 2021 diisi dengan Pengabdian Masyarakat  di Luar Bali ,tepatnya berlokasi di desa lembang tapao,Saluputti, Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Rombongan yang terdiri dari lima orang ini, yakni Ketua Pelaksana Dr. I Nyoman Subagia,S.Ag.,M.Ag, Sekretaris I Wayan Suarjana,SE, dengan anggota Prof. Dr. Dra. Relin D.enayu E.,M.Ag(sekaligus Direktur) Dr. Dra. Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani., M.Pd dan Dr. Dra. Ni Wayan Sariani Binawati,M.Ag.

Tim berangkat berdasarkan Surat Tugas Rektor UHN IGB Sugriwa Denpasar dengan Nomor: 6545/UHN.01/1/11/2021 dengan persiapan dan agenda yang telah tersusun. Salah satu kegiatannya adalah  Dharma Wacana  yang mendapat sambutan hangat dan antusias penuh dari Warga Desa Lembang Tapao,Sapatulli,Tana Toraja. Sebagai undangan hadir pula Pembimas Kanwil Kemenag  Sul-Sel Drs. Simon Kendek, Ketua PHDI Tana Toraja Drs.Alio Padang, dan Lembang (Kepala Desa)  Tapao Imanuel Sambira.

Terkenalnya Tana Toraja yang memiliki budaya unik dan penuh pesona, disanjung Direktur Pascasarjana, Prof. Relin Denayu saat menyampaikan Dharma Wacana bertema ‘Penguatan Moderasi Beragama di Desa Lembang Tapao Tana Toraja’. Sebagai Guru Besar sekaligus Direktur pascasarjana di Universitas Hindu Negeri satu-satunya di Indonesia ini pun mengemas materinya dengan diselingi humor, tanpa mengurangi inti dari makna Moderasi Beragama tersebut.

Peserta semakin antusias menyimak dan selama ini Penduduk Tana Toraja sudah menerapkan Moderasi beragama dalam kehidupan sehari harinya. Hal ini terbukti Tim Pengabdian Pascasarjana UHN IGB Sugriwa Denpasar sempat bersama-sama menyaksikan upacara khas Toraja, A’luk Mabugi. Tradisi ini merupakan salah satu jenis kesenian dan perwujudan budaya kearifan lokal suku Toraja yang dalam penampilannya sangat unik dan menarik untuk disaksikan. Upacara ini hakekatnya adalah rasa syukur ke hadapan Tuhan Yang maha Esa dari suku Toraja meskipun mereka berbeda Agama tetapi mereka merasa satu etnis yang sama dan kerukunan tersebut disimbolkan dengan bentuk tarian yang disebut Mabebek.

Begitupun dalam kesempatan tersebut,Tim pengabdian ,yang diwakili oleh Ibu Direktur Pascasarjana menyerahkan bantuan berupa Uparengga (sarana upacara keagamaan) yang terdiri dari : Genta, Canting, Panyiratan tirtha, hingga Buku-buku Agama Hindu ,dan Busana Pamangku Lanang-Istri.Kegiatan diakhiri dengan foto bersama.(1290)