Denpasar – Kiprah akademik Program S3 Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar kembali mencetak sejarah. Pada Jumat, 8 Agustus 2025, I Made Wiradiana resmi meraih gelar Doktor ke-167 setelah sukses menjalani ujian terbuka disertasi bertajuk “Implementasi Shiva Mantra Emotional Freedom Technique (Sheft) Terhadap Kualitas Hidup Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Provinsi Bali.”
Kegiatan ujian terbuka yang berlangsung di ruang sidang Program Doktor Ilmu Agama itu diawali dengan pemaparan materi oleh promovendus selama kurang lebih 15 menit. Pemaparan tersebut menyampaikan hasil temuan dan analisis mendalam terkait pengaruh praktik spiritual berbasis Shiva Mantra dan teknik pelepasan emosi terhadap kualitas hidup para lansia yang tinggal di panti sosial.
Disertasi ini menggambarkan pendekatan spiritual dan psikologis yang terintegrasi dalam peningkatan kesejahteraan batin para lansia. I Made Wiradiana menyoroti bahwa metode Sheft mampu memperbaiki kualitas hidup secara signifikan melalui transformasi emosional yang holistik, menjadikan spiritualitas sebagai sarana pemulihan dan pemberdayaan diri.
Sesi tanya jawab dengan dewan penguji menjadi momen yang menegangkan sekaligus membanggakan. Sembilan penguji yang hadir secara aktif menggali argumentasi dan orisinalitas gagasan yang dituangkan dalam disertasi. Dewan penguji yang hadir adalah:
Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si
Prof. Dr. Drs. Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani, M.Pd
Prof. Dr. Dra. Relin DE, M.Ag
Dr. I Made Dian Saputra, SS, M.Si
Prof. Dr. I Nyoman Alit Putrawan, S.Ag., M.Fil.H
Dr. Drs. I Nyoman Ananda, M.Ag
Dr. Drs. I Made Sugata, M.Ag
Dr. Dra. Ni Gusti Ayu Kartika, M.Ag
Prof. Dr. I Nyoman Subagia, S.Ag., M.Ag
Setelah melalui proses akademik yang mendalam dan penuh integritas, sidang akhirnya menetapkan bahwa I Made Wiradiana dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Ia pun resmi menyandang gelar Doktor dan menjadi lulusan ke-167 dari Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.
Penelitian ini diharapkan tidak hanya memberi kontribusi ilmiah dalam khazanah keilmuan agama dan spiritualitas, tetapi juga dapat diimplementasikan dalam praktik keseharian di lembaga pelayanan sosial, khususnya dalam perawatan lansia berbasis nilai-nilai Hindu yang humanis dan transformatif.
Dengan pencapaian ini, I Made Wiradiana turut menegaskan bahwa jalan spiritual dalam kerangka akademik mampu menjadi solusi atas berbagai persoalan sosial, sekaligus membuka cakrawala baru dalam ranah terapi dan peningkatan kualitas hidup manusia. Selamat atas capaian gemilang ini, semoga ilmu yang didarmakan membawa keberkahan bagi masyarakat luas. (tupasca)
