Denpasar, 20 Mei 2025 – Program Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar kembali menyelenggarakan ujian tertutup bagi mahasiswa Program Studi S3 Ilmu Agama. Kali ini, mahasiswa atas nama I Wayan K. Sugita melaksanakan ujian proposal penelitian dengan mengangkat judul “Prosesi Pelayanan Usaha Spa Berbasis Budaya Bali di Industri Pariwisata Kuta, Kabupaten Badung.”
Kegiatan ujian berlangsung pada Selasa, 20 Mei 2025 bertempat di ruang ujian Program Studi S3 Ilmu Agama, Kampus Pusat Bangli. Ujian diawali dengan presentasi dari mahasiswa selama 15 menit, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab bersama para penguji. Suasana diskusi berjalan intensif, menggambarkan dinamika akademik yang mendalam dan penuh pertimbangan.
Judul penelitian yang diangkat oleh I Wayan K. Sugita menyoroti bagaimana usaha spa di kawasan pariwisata Kuta tidak hanya menjadi bagian dari layanan relaksasi, tetapi juga merepresentasikan budaya Bali melalui prosesi dan nilai-nilai lokal. Penelitian ini bertujuan mengungkap praktik pelayanan spa yang mengandung unsur budaya dan spiritualitas, mulai dari penyambutan tamu, penggunaan bahan-bahan tradisional, hingga suasana ruangan yang sarat makna filosofis.
Ujian tersebut dihadiri oleh sembilan orang dewan penguji yang terdiri atas akademisi dan pakar di bidang budaya, pariwisata, serta ilmu agama, yaitu: Prof. Dr. Drs. Ketut Sumadi, M.Par, Dr. Drs. Ida Ayu Tary Puspa, S.Ag., M.Par, Prof. Dr. Drs. I Made Surada, MA, Dr. Drs. I Made Girinata, M.Ag, Dr. I Nyoman Kiriana, S.Ag., M.Ag, Dr. Poniman, S.Ag., M.Fil.H, Dr. Ni Komang Sutriyanti, S.Ag., M.Pd.H, Prof. Dr. Dra. Relin D.E., M.Ag, dan Dr. Ni Made Anggreni, S.Ag., M.Pd. Mereka memberikan masukan dan arahan untuk menyempurnakan substansi serta metodologi penelitian.
Dalam proses tanya jawab, mahasiswa menunjukkan pemahaman yang baik terhadap objek penelitian, serta mampu menjelaskan dengan argumentatif bagaimana budaya Bali dapat diintegrasikan secara harmonis ke dalam layanan spa modern di sektor pariwisata. Hal ini dinilai penting untuk menyeimbangkan antara kebutuhan wisatawan dan pelestarian nilai-nilai lokal.
Melalui ujian ini, diharapkan I Wayan K. Sugita dapat melanjutkan penelitiannya dengan lebih mendalam dan memberikan kontribusi ilmiah terhadap pengembangan pariwisata berbasis budaya. Semoga penelitian ini tidak hanya memperkaya kajian ilmu agama dan budaya, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pelestarian identitas Bali di tengah dinamika industri pariwisata global.-Tupasca