Ujian Terbuka I Ketut Gede Adi Trisna Sugara: Pendidikan Multikultural Berbasis Tri Hita Karana sebagai Pilar Karakter Siswa di SMP PGRI 8 Denpasar

I Ketut Gede Adi Trisna Sugara tampil memaparkan hasil disertasinya yang berjudul "Pendidikan Multikultural Berbasis Ajaran Tri Hita Karana dalam Membangun Karakter Siswa di SMP PGRI 8 Denpasar."

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp

Denpasar, 20 Mei 2025 – Program Studi Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar kembali menyelenggarakan ujian terbuka promosi doktor. Kali ini, mahasiswa atas nama I Ketut Gede Adi Trisna Sugara tampil memaparkan hasil disertasinya yang berjudul “Pendidikan Multikultural Berbasis Ajaran Tri Hita Karana dalam Membangun Karakter Siswa di SMP PGRI 8 Denpasar.” Ujian terbuka ini berlangsung pada hari Selasa, 20 Mei 2025, bertempat di Auditorium Program Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Jl. Kenyeri No. 57 Denpasar.

Kegiatan ujian dimulai dengan pemaparan hasil penelitian oleh promovendus selama kurang lebih 15 menit. Dalam presentasinya, ia menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai lokal berbasis Tri Hita Karana sebagai pendekatan pendidikan multikultural yang efektif dalam membentuk karakter siswa di lingkungan sekolah menengah pertama. Pemaparan berlangsung dengan lugas, sistematis, dan didukung oleh data lapangan yang relevan.

Judul penelitian ini berangkat dari keprihatinan terhadap tantangan pendidikan karakter di tengah keberagaman sosial budaya. Ajaran Tri Hita Karana—yang menekankan keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan (parhyangan), manusia dengan sesama (pawongan), dan manusia dengan alam (palemahan)—diangkat sebagai fondasi dalam membentuk karakter siswa yang inklusif, toleran, serta menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis kearifan lokal mampu menjadi alternatif solusi dalam pendidikan multikultural di sekolah.

Setelah sesi presentasi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh dewan penguji. Sesi ini berlangsung dinamis dan menggugah, di mana para penguji mengajukan pertanyaan mendalam terkait landasan teoritis, metodologi, hingga relevansi hasil penelitian terhadap pembangunan karakter generasi muda dalam konteks pendidikan nasional. Promovendus menunjukkan penguasaan materi dan mampu menjawab dengan argumentasi yang kuat serta berbasis literatur akademik.

Dewan penguji yang hadir dalam ujian terbuka ini terdiri dari sembilan akademisi terkemuka, yakni: Prof. Dr. I Made Suastia, SU; Prof. Dr. I Nyoman Sueca, M.Pd; Prof. Dr. Dra. Relin D.E, M.Ag; Prof. Dr. Ketut Sumadi, M.Par; Prof. Dr. Ni Putu Winanti, S.Ag, M.Pd; Prof. Dr. Dra. Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani, M.Pd; Prof. Dr. I Nyoman Alit Putrawan, S.Ag, M.Ag; Dr. Drs. I Wayan Sukabawa, S.Ag, M.Ag; dan Dr. Drs. I Made Girinata, M.Ag. Kehadiran para guru besar dan dosen senior tersebut menambah bobot ilmiah dan kekhidmatan jalannya ujian.

Disertasi yang diangkat oleh I Ketut Gede Adi Trisna Sugara dianggap mampu memberikan kontribusi akademik terhadap pengembangan konsep pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Ajaran Tri Hita Karana—yang mencakup hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam—ditempatkan sebagai landasan utama dalam pembentukan karakter siswa yang inklusif, toleran, dan berwawasan kebhinekaan.

Melalui ujian terbuka ini, diharapkan hasil penelitian promovendus dapat menjadi rujukan dalam penerapan pendidikan multikultural di sekolah-sekolah, tidak hanya di Bali, namun juga secara nasional. UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar terus berkomitmen mencetak doktor-doktor yang mampu menjawab tantangan zaman melalui pendekatan ilmiah yang berakar pada nilai-nilai kearifan lokal.-Tupasca

Berita Terbaru

Pengumuman