PROMOSI DOKTOR PROGRAM DOKTOR ILMU AGAMA : I NYOMAN ALIT SUPANDI RAIH GELAR DOKTOR KE-91

PROMOSI DOKTOR PROGRAM DOKTOR ILMU AGAMA : I NYOMAN ALIT SUPANDI RAIH GELAR DOKTOR KE-91

Jumat, 25/06 bertempat di gedung Auditorium Pascasarjana UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Ujian terbuka promosi doktor atas nama I Nyoman Alit Supandi di gelar.

Sidang ini dipimpin oleh Ketua Sidang, Prof. Dr. Dra. Relin D.E, M.Ag; selaku Promotor yakni Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si dan Kopromotor Dr. MAde Sri Putri Purnamawati, S.Ag., M.A.
Sementara dewan penguji lainnya, yakni Dr. Dra. Ida Ayu Tary Puspa, S.Ag., M.Par.; Dr. Drs. I Nyoman Ananda, M.Ag.; Prof. Dr. Drs. I Made Surada, MA; Prof. Dr. I Wayan Ardika, MA; Dr. Dra. Ni Ketut Srie Kusuma Wardhani, M.Pd.; Dr. Drs. Ida Bagus Gede Candrawan, M.Ag.

Saudara I Nyoman Alit Supandi berhasil mempertahankan Disertasinya yang berjudul Integrasi Pemujaan Tri Murti Di Pura Dalem Taak Desa Batubulan Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar di hadapan Dewan Penguji dan menjadi Doktor Ilmu Agama ke 91  Pascasarjana UHN IGB Sugriwa Denpasar dengan Predikat Sangat Memuaskan.

Dalam pemaparannya Promovendus memaparkan bahwa Pura Dalem Taak memiliki Konsep Tri Murti karena mengalami suatu integrasi antara Pura Dalem Bantas dan Pura Dalem Taak oleh masyarakat setempat. Konsep Tri Murti umumnya dipuja di pura tertentu, tetapi di Pura Dalem Taak Dewa Brahma, Wisnu, Siwa menjadi satu kesatuan pemujaan yang tak dapat dipisahkan.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Fungsional Struktural Oleh Talcot Person, Teori Relegi Oleh Koentjaraningrat dan Teori Interaksionalisme Simbolik Oleh Herbert Blummer dengan jenis penelitian yang kualitatif.

Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Pura Dalem Taak terdapat pemujaan Tri Murti : a) Metalogis, masyarakat memiliki sraddha dan diimplementasikan dengan bhakti. b) Historis atau sejarah  Pura Dalem Taak di implementasikan dalam sraddha bhakti walaupun banyak dewa yang terdapat di Pura Dalem Taak semuanya adalah satu yaitu Tuhan. c) Teologis, dapat dilihat dalam aktivitas masyarakat yang tetap melaksanakan sembah bhakti dan pendekatan kepada Tuhan dengan membawa sesajen maupun canang. d) Sosiologis Pura Dalem Taak mampu menyatukan masyarakat atau keluarga yang tinggal jauh dan kebingungan menemukan kawitannya, mereka bisa bertemu dan berkumpul terutama saat pujawali atau piodalan di Pura Dalem Taak.
  2. Integrasi pemujaan Tri Murti di Pura Dalem Taak adalah sebagai berikut : a) Arsitektur bangunan Pura Dalem Taak memiliki Tri Mandala, sebagai media untuk mengembangkan kerukunan dalam teritorial Tri Hita Karana. b) ornamen yang terdapat di Pura Dalem Taak adalah kuri agung pintu dengan pepatran bhomo penjaga halaman dan dihiasi dengan tahapan – tahapan candi . c) Upakara atau upacara di Pura Dalem Taak dilaksanakan pada saat hari raya kuningan. d) Konsep Ketuhanan ini sangat nampak dalam aktivitas ritual di Pura Dalem Taak dimana masyarakat memiliki kepercayaan memuja Tri Murti. E) Tata letak yang tidak terpisahkan  antara Pelinggih Brahma, Wisnu, Siwa sehingga terjadi integrasi Pemujaan Tri Murti di Pura Dalem Taak.
  3. Implikasi integrasi pemujaan Tri Murti di Pura Dalem Taak  adalah sebagai berikut : a) Penguatan hubungan sosial yang dilaksanakan oleh Desa Adat Jro Kuta adalah saling bantu sebelum dan saat piodalan maupun diluar piodalan. b) Implementasi keyakinan bersama Dewa Brahma sebagai pencipta, Dewa Wisnu sebagai pemelihara, Dewa Siwa sebagai pralina yang diintegrasikan di Pura Dalem Taak. c) Salah satu bentuk Penguatan nilai budaya pemujaan Tri Murti di Pura Dalem Taak terlihat dalam arsitektur bangunan pelinggihnya, pengawin, lelontek, gamelan, tarian, dharmagita dan mudra pada saat sulinggih memuput upacara piodalan di Pura Dalem Taak.