Denpasar, Tupasca-Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar kembali menggelar kegiatan akademik tingkat doktoral pada Selasa, 1 Juli 2025. Bertempat di ruang ujian Program Studi Doktor Ilmu Agama Kampus Pusat Bangli, kegiatan ini merupakan Ujian Seminar Hasil Disertasi mahasiswa atas nama I Gusti Ngurah Agung Panji Tresna. Dalam paparannya, mahasiswa membahas secara mendalam topik “Tamgible dan Intangible Mendem Panca Dhatu di Pura Dalem Desa Adat Delod Tukad, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.”
Ujian ini dimulai dengan presentasi singkat selama 15 menit dari mahasiswa, yang menjelaskan struktur disertasi, pendekatan metodologis, hingga temuan utama. Penelitian ini menitikberatkan pada dua dimensi warisan budaya lokal, yaitu unsur tamgible seperti pratima dan struktur bangunan pura, serta unsur intangible berupa keyakinan, makna simbolik, dan nilai filosofis dari upacara Mendem Panca Dhatu. Fokus ini dinilai penting dalam rangka pelestarian budaya berbasis religiositas Hindu di Bali.
Dewan penguji mengajukan berbagai pertanyaan kritis dan tanggapan konstruktif yang menyentuh berbagai sisi, mulai dari validitas data, kedalaman kajian pustaka, hingga relevansi dengan pengembangan ilmu keagamaan Hindu kontemporer. Mahasiswa dinilai mampu memberikan respons yang lugas dan argumentatif, menunjukkan penguasaan yang memadai terhadap substansi penelitiannya.
Adapun dewan penguji yang terlibat dalam proses akademik ini antara lain: Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si, Drs. Ketut Donder, M.Ag., Ph.D, Prof. Dr. Dra. Relin D.E., M.Ag, Dr. Drs. I Made Girinata, M.Ag, Dr. Drs. I Made Sugata, M.Ag, Dr. I Gede Sutarya, SST.Par., M.Ag, dan Dr. I Gusti Made Widya Sena, S.Ag., M.Fil.H. Seluruh penguji hadir memberikan kontribusi ilmiah yang memperkuat kualitas akademik kegiatan ini.
Ujian seminar hasil disertasi ini menjadi bagian penting dalam tahapan penyelesaian studi doktoral. Melalui forum ini, mahasiswa tidak hanya diuji atas hasil penelitiannya, namun juga kemampuan reflektif dan argumentatif dalam menjelaskan dinamika budaya spiritual lokal yang dikaji. Topik ini dinilai sangat relevan dengan tantangan pelestarian warisan budaya Bali dalam bingkai Hindu.
Pihak Pascasarjana UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar berharap, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi penguatan pendidikan keagamaan berbasis lokalitas serta mendukung pengembangan ilmu pengetahuan yang berakar pada nilai-nilai dharma. Mahasiswa pun diharapkan dapat melanjutkan proses akademik ke tahap ujian tertutup dengan lancar dan berkualitas.
(Tupasca)