“Menelusuri Esensi Ajaran Budha dalam Kepercayaan Siwa-Budha Majapahit: Ujian Kualifikasi Program Doktor an. SUKARTI”

Sukarti, yang mengangkat penelitian berjudul "Esensi Ajaran Agama Budha dalam Sinkretisme Kepercayaan Siwa-Budha Majapahit".

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp

Denpasar, 11 November 2024 – Pascasarjana Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar kembali menyelenggarakan ujian kualifikasi penelitian untuk program Doktor Ilmu Agama. Pada kesempatan kali ini, ujian diikuti oleh mahasiswa atas nama Sukarti, yang mengangkat penelitian berjudul “Esensi Ajaran Agama Budha dalam Sinkretisme Kepercayaan Siwa-Budha Majapahit”. Ujian berlangsung secara hybrid, menggabungkan kehadiran fisik dan virtual di ruang ujian program doktor Pascasarjana UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

Dalam sesi pemaparan yang berlangsung selama 15 menit, Sukarti menyampaikan latar belakang serta tujuan penelitiannya yang bertujuan menggali nilai-nilai ajaran Buddha dalam konteks sinkretisme dengan kepercayaan Siwa-Budha pada masa Majapahit. Penelitian ini mencoba menjelaskan integrasi dua ajaran besar yang hidup berdampingan dalam tradisi keagamaan Majapahit, dengan fokus pada nilai-nilai yang saling melengkapi serta pengaruhnya terhadap masyarakat multikultural kala itu.

Setelah pemaparan, sesi dilanjutkan dengan tanya jawab oleh dewan penguji. Dr. I Nyoman Alit Putrawan, S.Ag., M.Fil.H., selaku pembimbing akademik, menyampaikan apresiasi terhadap upaya Sukarti dalam mengangkat tema yang mendalam dan bersejarah. Beliau memberikan beberapa saran untuk memperkuat landasan teoritis penelitian ini agar hasilnya bisa semakin bermanfaat bagi kajian sejarah agama di Indonesia.

Dewan penguji lainnya, Prof. Dr. I Nyoman Yoga Segara, S.Ag., M.Hum., dan Dr. I Nyoman Kiriana, S.Ag., M.A., turut memberikan masukan terkait metodologi penelitian yang digunakan. Mereka menekankan pentingnya analisis yang mendalam terhadap sumber-sumber sejarah yang ada agar penelitian ini dapat menyajikan gambaran yang komprehensif mengenai percampuran ajaran Siwa-Budha dalam budaya Majapahit. Saran ini diharapkan dapat membantu Sukarti dalam memperkuat hasil kajiannya.

Selain itu, Dr. Ni Kadek Surpi, S.Pt., M.Fil.H., dan Dr. Poniman juga memberikan pandangan terkait analisis filosofis dan kajian komparatif yang bisa lebih dikembangkan dalam penelitian ini. Mereka menambahkan bahwa penelitian mengenai sinkretisme Siwa-Budha merupakan topik yang kaya akan nilai toleransi dan dapat menjadi bahan refleksi bagi perkembangan toleransi antaragama di masa kini.

Ujian ini berlangsung dengan lancar dan dinamis. Diskusi antara mahasiswa dan para penguji berlangsung secara intensif dan konstruktif, memberikan arahan yang bermanfaat bagi Sukarti untuk pengembangan penelitian lebih lanjut. Kesempatan untuk mendapatkan masukan dari para pakar dalam bidang agama Hindu dan Buddha ini tentunya menjadi nilai tambah dalam penyusunan hasil akhir dari penelitian yang dijalankan.

Dengan berakhirnya ujian kualifikasi penelitian ini, Sukarti mendapatkan arahan yang berharga untuk memperbaiki dan memperkuat penelitiannya. Semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang bermakna bagi dunia akademik serta menambah pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai harmoni dan toleransi antarumat beragama yang telah menjadi bagian dari sejarah budaya Indonesia.-Tupasca

 

Berita Terbaru

Pengumuman