“Makna Barong Kedingkling dalam Upacara Ngaben: Ujian Tesis I Wayan Sutama di Pascasarjana UHN Sugriwa

I Wayan Sutama memaparkan penelitiannya yang berjudul “Makna Pementasan Barong Kedingkling dalam Upacara Ngaben, di Desa Serampingan, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan”.

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp

Denpasar, Tupasca – Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar kembali menyelenggarakan ujian tesis untuk mahasiswa Program Studi Magister Brahma Widya. Pada Rabu, 26 Juni 2025, mahasiswa atas nama I Wayan Sutama mengikuti ujian yang digelar di ruang ujian Program S2 Brahma Widya dengan mengangkat kajian unik tentang kesenian sakral dalam upacara kematian di Bali.

I Wayan Sutama memaparkan penelitiannya yang berjudul “Makna Pementasan Barong Kedingkling dalam Upacara Ngaben, di Desa Serampingan, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan”. Dalam pemaparan selama 15 menit, mahasiswa menjelaskan secara mendalam tentang eksistensi dan nilai simbolik dari Barong Kedingkling sebagai bagian dari rangkaian ritual Ngaben yang sarat makna spiritual dan budaya.

Usai pemaparan, ujian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari dewan penguji. Pertanyaan yang diajukan mencakup aspek teologis, etnografis, hingga pendekatan metodologis yang digunakan dalam menganalisis peran Barong Kedingkling. Mahasiswa dinilai mampu menjawab dengan baik serta menunjukkan pemahaman yang komprehensif terhadap objek penelitiannya.

Dewan penguji yang hadir dalam ujian ini terdiri dari akademisi senior yaitu Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si., Dr. Dra. Ni Nyoman Perni, M.Pd., Prof. Dr. Drs. I Putu Sudarma, M.Hum., dan Dr. I Made Adi Brahman, S.Ag., M.Fil.H. Para penguji memberikan sejumlah masukan konstruktif guna mempertajam arah kajian serta meningkatkan kualitas ilmiah dari tesis yang disusun.

Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam penguatan literatur Brahma Widya, khususnya terkait dimensi teologi dan simbolisme dalam tradisi kematian di Bali. Pementasan Barong Kedingkling tidak hanya menjadi hiburan spiritual, tetapi juga manifestasi ajaran Hindu yang mendalam tentang perjalanan roh dan harmoni kosmis.

Dengan berakhirnya ujian ini, I Wayan Sutama telah berhasil melewati salah satu tahapan krusial dalam perjalanan akademiknya. Semoga proses penyelesaian tesis berjalan lancar dan hasil penelitiannya dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu, pelestarian budaya, dan pemahaman spiritual dalam masyarakat Hindu Bali.

(Tupasca)

Berita Terbaru

Pengumuman