Denpasar, 17 Juni 2025 — Ruang Ujian Program S‑2 Ilmu Komunikasi Hindu Pascasarjana UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar pagi ini penuh semangat, kawanku. I B.G. Sutha Maharinaldi tampil memaparkan tesis berjudul “Optimalisasi Strategi Komunikasi Integrated Marketing Communication (IMC) dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan dan Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata di Kabupaten.”
Dalam presentasi 15 menit, Sutha menegaskan apa yang ia teliti: sinergi lima kanal IMC—periklanan, promosi penjualan, public relations, pemasaran langsung, dan digital—guna membangun citra destinasi dan menstimulus wisatawan. Ia memetakan mengapa komunikasi terpadu krusial, terutama saat kompetisi pariwisata makin ketat pascapandemi.
Penelitian menunjukkan bagaimana pesan yang konsisten di berbagai platform memperkuat top of mind wisatawan, sementara kolaborasi pemerintah‑swasta menutup celah pendanaan promosi. Lewat analisis data kunjungan dan PAD, Sutha memperkirakan potensi kenaikan pendapatan hingga dua digit ketika IMC diterapkan secara optimal.
Sesi tanya jawab berlangsung hangat. Dewan penguji—Prof. Dr. Drs. I Nengah Lestawi, M.Si; Dr. Dewa Ketut Wisnawa, S.Sn., M.Ag; Dr. Drs. I Nyoman Ananda, M.Ag; serta Dr. I Gede Sutarya, SST.Par., M.Ag—mengulik metodologi kuantitatif, kesahihan survei wisatawan, hingga relevansi teori komunikasi Hindu dalam praktik pemasaran modern. Sutha menjawab lugas, dilengkapi grafik tren dan kutipan stakeholder pariwisata.
Para penguji menilai riset ini punya nilai praktis tinggi: dapat menjadi panduan kebijakan promosi daerah sekaligus referensi akademik tentang integrasi nilai Hindu—seperti Tri Hita Karana—ke dalam strategi komunikasi destinasi.
Semoga hasil sidang ini membuka jalan bagi I B.G. Sutha Maharinaldi menuntaskan studi dengan gemilang, serta menginspirasi pengelola pariwisata untuk merangkul IMC demi kemakmuran daerah dan kelestarian budaya.
(tupasca)