Denpasar, 17 Juni 2025 – Suasana ruang ujian Program S-2 Ilmu Komunikasi Hindu Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar hari ini terasa hangat namun penuh ketegangan ilmiah, kawanku. Mahasiswa atas nama Gusti Ayu Kade Alit Astuti menjalani ujian tesis dengan memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “Manajemen Komunikasi dalam Pelestarian Hutan Desa di Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana.”
Dalam presentasi selama 15 menit, Astuti menjelaskan bagaimana pola komunikasi yang terstruktur dapat memperkuat upaya pelestarian hutan desa. Ia meneliti berbagai saluran komunikasi yang digunakan oleh pengelola hutan, tokoh adat, hingga masyarakat lokal, termasuk peran media tradisional dan digital dalam menyampaikan pesan lingkungan.
Penelitian ini mengungkap bahwa efektivitas komunikasi sangat dipengaruhi oleh manajemen pesan, jaringan sosial, dan kepercayaan antaraktor. Astuti juga menyoroti pentingnya nilai-nilai lokal berbasis ajaran Hindu yang memperkuat kesadaran ekologis masyarakat. Dalam konteks ini, manajemen komunikasi bukan hanya bersifat teknis, tetapi juga spiritual dan budaya.
Sesi tanya jawab berlangsung dinamis. Para penguji menggali lebih dalam metodologi penelitian, kejelasan kerangka teori komunikasi, serta keterhubungan antara pesan yang disampaikan dengan perubahan sikap masyarakat terhadap hutan desa. Astuti menjawab dengan lugas dan argumentatif, menunjukkan pemahaman yang baik terhadap topik yang digelutinya.
Ujian ini dipandu oleh dewan penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Drs. I Nengah Lestawi, M.Si; Dr. Drs. I Made Wiradnyana, M.Hum; Dr. Drs. I Nyoman Ananda, M.Ag; dan Dr. I Gusti Ayu Jatiana Manik Wedanti, SH., MH. Para penguji memberikan catatan dan saran konstruktif agar penelitian ini dapat dikembangkan lebih luas untuk kepentingan pelestarian lingkungan berbasis budaya Hindu.
Semoga keberhasilan dalam ujian ini menjadi langkah awal yang baik bagi Gusti Ayu Kade Alit Astuti untuk terus berkarya dalam bidang komunikasi dan lingkungan. Semangat dan dedikasi yang ditunjukkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya dalam mengangkat isu lokal yang bernilai global.
(tupasca)