Denpasar – Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar kembali mencatat sejarah akademik dengan lahirnya doktor baru. Mahasiswi Program S3 Doktor Ilmu Agama, Diah Nirmala Dewi, resmi meraih gelar doktor ke-164 setelah menjalani Ujian Terbuka Penelitian pada Rabu (23/7/2025) di ruang ujian Program S3 Doktor Ilmu Agama kampus setempat.
Dalam ujian tersebut, Diah Nirmala Dewi memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “Praktek Belis Dalam Perkawinan Pada Masyarakat Hindu di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur”. Selama 15 menit, ia menjelaskan fenomena belis atau mas kawin sebagai tradisi adat yang menyatu dengan nilai-nilai Hindu, serta bagaimana praktik tersebut mempengaruhi struktur sosial dan relasi keluarga di tengah perkembangan zaman.
Pemaparan tersebut kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab bersama dewan penguji. Diskusi berlangsung hangat dan mendalam, menyentuh berbagai aspek baik dari segi agama, budaya, maupun sosial. Para penguji memberikan apresiasi atas keberanian dan kedalaman analisis yang dilakukan oleh Diah dalam mengungkap makna filosofis dan dampak sosial dari tradisi belis di kalangan umat Hindu di Labuan Bajo.
Ujian terbuka ini menghadirkan jajaran penguji bergengsi, di antaranya Prof. Dr. I Nyoman Yoga Segara, S.Ag., M.Hum; Prof. Dr. Drs. I Wayan Wastawa, MA; Prof. Dr. Drs. I Putu Sudharma, M.Hum; Prof. Dr. Drs. I Nengah Lestawi, M.Si; Prof. Dr. IBG Yudha Triguna, MS; Dr. I Nyoman Alit Putrawan, S.Ag., M.Fil.H; Prof. Dr. Dra. Relin D.E., M.Ag; Dr. I Made Dian Saputra, SS., M.Si; serta Dr. Drs. I Wayan Nerta, M.FOr.
Dengan penilaian yang komprehensif, para penguji akhirnya menyatakan Diah Nirmala Dewi lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Keberhasilan ini menambah daftar panjang pencapaian Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar dalam melahirkan doktor-doktor berkualitas yang mengkaji isu-isu keagamaan dan kebudayaan secara mendalam dan relevan dengan kondisi masyarakat.
Keberhasilan Diah Nirmala Dewi tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi pengembangan studi Hindu di Indonesia, khususnya dalam memotret kearifan lokal di Labuan Bajo. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi generasi akademisi berikutnya untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam menjaga serta mengembangkan nilai-nilai luhur agama Hindu.
(tupasca)
