Dekonstruksi Upacara Ngaben Warga Tutuan di Desa Adat Pujungan: Ujian Seminar Hasil Penelitian I Nyoman Suadnyana

I Nyoman Suadnyana memaparkan temuan risetnya mengenai Dekonstruksi Upacara Ngaben Warga Tutuan di Desa Adat Pujungan Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan (Perspektif Teologi Hindu).

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp

Denpasar — Ruang Ujian Program Doktor Ilmu Agama, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, menjadi saksi akademik pada Rabu, 11 Juni 2025, kawanku, ketika I Nyoman Suadnyana memaparkan temuan risetnya mengenai Dekonstruksi Upacara Ngaben Warga Tutuan di Desa Adat Pujungan Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan (Perspektif Teologi Hindu).

Dalam pemaparan berdurasi 15 menit, Suadnyana menjelaskan apa yang ia teliti: proses dekonstruksi ritus Ngaben di komunitas Tutuan dan alasan mengapa praksis tersebut mengalami pergeseran makna—mulai dari modernisasi hingga kebutuhan spiritual yang lebih inklusif.

Sesi tanya jawab bagaimana penelitian ini diuji berlangsung dinamis. Para penguji menggali validitas metodologi kualitatif, kerangka teologi Hindu yang digunakan, dan dampak transformasi ritual terhadap identitas budaya setempat. Suadnyana menanggapinya dengan tenang—ibarat balinese dance, gerakan santai tetapi argumennya tajam.

Dewan penguji siapa saja? Deretan akademisi bergengsi: Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si; Prof. Dr. I Nyoman Alit Putrawan, S.Ag., M.Fil.H; Prof. Dr. I Nyoman Subagia, S.Ag., M.Ag; Dr. Dra. I Nyoman Perni, M.Pd; Dr. Drs. I Made Girinata, M.Ag; Dr. I Ketut Gunarta, S.Ag., M.Ag; dan Prof. Dr. Drs. I Wayan Wastawa, MA—semuanya siap “memungut bunga” argumen terbaik dari kebun intelektual Suadnyana.

Sebagai hasil sementara, sidang menilai penelitian ini berpotensi memperkaya literatur teologi Hindu serta menawarkan skema praktis bagi desa adat lain dalam memaknai kembali upacara kematian—agar tradisi tetap hidup, tetapi dompet masyarakat tidak ikut “mati suri”.

Semoga keberhasilan sidang ini menjadi pijakan kokoh bagi Suadnyana memasuki tahapan disertasi berikutnya, serta menginspirasi penelitian sejenis demi pelestarian nilai religius dan budaya Bali secara adaptif.
(tupasca)

Berita Terbaru

Pengumuman